Rabu, 31 Oktober 2012

TUGAS SOFTSKILL PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-17648.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000 dan Keputusan No.C-17649.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000, dan Akta Pernyataan No.18 tanggal 21 Mei 2004, yang dibuat dihadapan Endrawila Partama, SH., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat Menteri Kehakiman No.C-13821.HT.01.04.TH.2004 tanggal 2 Juni 2004. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2004, telah disetujui perubahan pasal 11 ayat1 dan pasal 12 ayat 8 Anggaran Dasar tersebut pelaporannya telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 25 Juni 2004 dibawah No.C-16055HT.01.04.TH.2004. Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan karung tepung di Citereup. Susunan Pemegang Saham per 30 Juni 2004 : 1. CAB Holdings Limited : 51,53% 2. Commissioners : 0,04% 3. Directors : 0,02% 4. Others (Below 5 %) : 48,41% PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF) mendapatkan peningkatan peringkat korporasi dari Pefindo, menjadi idAA+ dari semula idAA dengan outlook stabil, peringkat ini berlaku hingga 1 Mei 2008. Peringkat yang sama diberikan pada Obligasi II/2003 dan Obligasi III/2004 yang diterbitkan perseroan dengan nilai total Rp 2,2 triliun, serta Obligasi IV/2007 yang bernilai maksimum Rp 2 triliun. Perseroan membagi bidang usaha-nya dalam empat unit usaha yaitu unit produk konsumen bermerek (seperti mie instan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus termasuk bumbu penyedap), unit produksi tepung terigu (Bogasari), unit minyak goreng dan lemak nabati (perkebunan, minyak goreng dan margarin serta komoditi lainnya) dan unit distribusi. Sementara peringkat idAA+ menggambarkan bahwa perseroan memiliki pasar yang sangat kuat di industri makanan, dan memiliki portofolio usaha yang sangat terdiversifikasi, memiliki operasional yang terintegrasi secara vertikal dan struktur permodalannya mengalami perbaikan.(TY) Adapun kelompok usaha Indofood Sukses Makmur Tbk memprioritaskan kegiatan CSR pada masyarakat di sekitar pabrik. Setiap tahun disediakan beasiswa bagi 60 anak kurang mampu di satu kelurahan sekitar pabrik selama satu tahun. Tahun berikutnya, giliran kelurahan lainnya. Divisi Bogasari, misalnya, karena hubungan bisnisnya dengan UKM, maka fokus kegiatan CSR pada daerah atau desa tempat para UKM berada. Bogasari menyelenggarakan pendidikan untuk tukang roti, pengusaha kecil yang selama ini menjadi mitra bisnis, maupun siapa saja yang ingin mulai berusaha. Targetnya adalah mencetak pengusaha mandiri. Bogasari Baking Center mendidik mereka membuat berbagai makanan, seperti roti, martabak, mi, dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 1996. Ketika disadari bahwa negara tak mampu menyediakan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat, perusahaan bisa tampil mengambil alih sebagian tanggung jawab itu. Pemerintah tinggal membangun kesadaran perusahaan dan mendorongnya melaksanakan tanggung jawab tersebut. Pemerintah tinggal memberi fasilitas dan kemudahan bagi dunia usaha agar semakin nyaman berusaha. Bukan sebaliknya, ”memeras” perusahaan dengan segala macam pungutan dan beban lainnya, di luar pajak untuk penerimaan negara. Semakin banyak anggaran yang dihabiskan perusahaan untuk tanggung jawab sosial, kemanusiaan, lingkungan, pengiriman sumber daya manusia ke luar negeri untuk meningkatkan kompetensi dan daya saingnya, seharusnya semakin besar pula insentif yang diperoleh dari negara. Ini salah satu perwujudan ” Incorporated”. Sebagai upaya untuk membantu sesama dalam bentuk rasa kemanusiaan berupa kebutuhan akan darah untuk kondisi saat ini, maka PT Indofood Sukses Makmur Tbk. bekerja sama Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar aksi donor darah massal di 30 lokasi di mana kantor, pabrik, dan perkebunan Indofood beroperasi di Indonesia. Kegiatan kemanusiaan ini rencananya diikuti sekitar 7.000 karyawan Indofood dan masyarakat sekitar. PT Indofood CBP Sukses Makmur cabang Lampung adalah salah satu yang menyelenggarakan kegiatan sosial itu. Bekerja sama dengan PMI Unit Transfusi Darah Cabang Pembina Bandarlampung kemarin (24/5), Indofood Lampung menggelar donor darah nasional tersebut. Hal itu dilatarbelakangi kondisi saat ini di mana suplai darah yang ada baru memenuhi 25 persen kebutuhan. Sementara, kebutuhan akan persediaan darah bagi kegiatan kemanusiaan semakin tinggi. Dengan demikian, kebutuhan akan darah saat ini sangat diperlukan. ’’Mudah-mudahan kegiatan donor darah yang dilakukan Indofood bisa dirasakan manfaatnya untuk kemanusiaan. Sesuai tema kegiatan donor darah kali ini, yaitu Give Blood Save More Lives,” papar Wiji Sasongko selaku kepala cabang Indofood CBP Lampung. Wiji menambahkan, donor darah yang dilakukan saat ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang sering dilakukan Indofood CBP Lampung sebagai produsen Indomie, Supermi, Sarimi & Sakura yang berlokasi di Kecamatan Tanjungbintang. Kegiatan-kegiatan CSR yang pernah dilakukan Indofood CBP Lampung misalnya bantuan untuk Masjid, Gereja, kegiatan pengobatan massal & gratis, kegiatan kurban dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan diwilayah Tanjungbintang. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Tanjungbintang khususnya dan masyarakat Lampung umumnya. Kegiatan-kegiatan CSR tersebut tentunya diharapkan semoga Indofood CBP Lampung tetap mampu menjalankannya secara rutin. Kegiatan donor darah di lingkungan Indofood telah terselenggara sejak tahun 1990. Dan hingga tahun 2010 ini telah menghasilkan sekitar 57.000 kantong darah. Sekalipun kegiatan donor darah ini merupakan program rutin di Indofood sejak tahun 1990, namun kegiatan kali ini berbeda dari sisi skala dan pengelolaannya. Penyelenggaraan secara serentak kali ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan, kepedulian dan kesetiakawanan dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan terutama bagi mereka yang membutuhkan. Program yang dilakukan secara internal baik dikantor pusat maupun unit usaha ini juga telah membantu mempermudah para karyawan yang memiliki antusiasme cukup tinggi untuk menyumbangkan darah secara rutin. Untuk kegiatan donor darah di Indofood CBP Lampung saat ini, disamping diikuti para karyawan Indofood CBP Lampung, juga diikuti oleh beberapa instansi seperti unsur Kecamatan, Polsek, Koramil & Perusahaan yang ada di Kecamatan Tanjungbintang dengan target kegiatan donor darah tersebut adalah sebanyak 200 kantong darah. Indofood berharap aksi donor darah menjadi semacam life style atau budaya, khususnya bagi karyawan Indofood. Untuk itulah program ini rencananya terus diselenggarakan secara rutin sumber : http://radarlampung.co.id/read/metro-bisnis/15208-peduli-sosial-indofood-adakan-donor-darah Profil PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Minggu, 07 Oktober 2012

Tugas Softskill, BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL SUATU PERUSAHAAN?

TUGAS SOFTSKILL Nama : Rizcka Fitriana Ipqah Kelas : 4EA04 NPM : 14209069 BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL SUATU PERUSAHAAN? Perkembangan zaman yang maju mendorong masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang kompleks. Ide mengenai Tanggunjawab Sosial Perusahaan ( TSP ) atau yang dikenal dengan Corporate Social Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, dan lingkungan yang berkaitan pada segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan pembangunan atau pengembangan berkelanjutan sewaktu suatu perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan baik untuk saat ini maupun untuk jangka panjang . Pelaksanaan CSR memberikan keuntungan terhadap kegiatan operasional perusahaan, yaitu terkait citra dan laba. Perusahaan dan masyarakat dapat membina hubungan baik sebagai benteng pembentukan citra positif. Kepercayaan yang timbul dari masyarakat senantiasa akan meningkatkan penerimaan produk di kalangan masyarakat itu sendiri. Pada akhirnya, penerapan CSR dapat memberi jaminan terhadap kelangsungan hidup dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Jadi di dalam suatu perusahaan memang sangat diperlukan tanggung jawab social untuk memperbaiki citra perusahaan dan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dengan cara membina hubungan baik terhadap masyarakat itu sendiri.

Sabtu, 17 Maret 2012

KONVENSI NASKAH

Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya. Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis. Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup. Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan: A. Bagian Pelengkap Pendahuluan a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) b. Halaman Judul c. Halaman Persembahan (kalau ada) d. Halaman Pengesahan (kalau ada) e. Kata Pengantar f. Daftar Isi g. Daftar Gambar (kalau ada) h. Daftar Tabel (kalau ada) B. Bagian Isi Karangan a. Pendahuluan b. Tubuh Karangan c. Kesimpulan C. Bagian Pelengkap Penutup a. Daftar Pustaka (Bibliografi) b. Lampiran (Apendix) c. Indek d. Riwayat Hidup Penulis

Kamis, 08 Maret 2012

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat. Kalimat efektif terkait dengan kelogisan kalimat, kehematan pengunaan kata, kebakuan kata, dan ketepatan struktur kalimat. Ciri-ciri kalimat efektif : 1. Kesepadanan Suatu kalimat efektif harus memenuhi gramatikal yaitu unsur subjek (s), predikat (p), objek (o), dan keterangan (k). Dan di dalam kalimat efektif harus memakai keseimbangan pemakaian ragam bahasa. Contoh : 1. Para Bapak-bapak dan ibu-ibu yang kami hormati ( salah ) Harusnya : Para Bapak dan Ibu yang kami hormati ( benar ) 2. Hadirin, pada makalah ini membahas tentang...... ( salah ) Harusnya : Hadirin, pada makalah ini di bahas tentang.... ( benar ) 2. Kehematan Kehematan adalah hemat mempergunakan frasa, kata atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan bukan berarti menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kaliamat. Contoh : 1. Karena susi tidak diundang ke acara tempat itu, susi tidak datang ke tempat itu (salah) Seharusnya : Karena tidak diundang, susi tidak datang ke tempat itu (benar) 2. Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya (salah) Seharusnya : Hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia raya (benar) 3. Kesejajaran Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula. Contoh : 1. Ayah Menolong Kakek itu dengan dibawanya ke rumah sakit terdekat. Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus diubah menjadi : 1. Ayah menolong kakek itu dengan membawanya ke rumah sakit. 2.kakek itu di tolong ayah dengan dibawanya ke rumah sakit. 4. Penekanan Penekanan atau penonjolan ide kalimat dapat berupa penekanan subjek, predikat, atau keteranganan Contoh : 1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain 2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. 3. Kemarin, Gubernur Fauzi Bowo mengadakan kunjungan kerja ke Bangkok. 4. Gubernur Fauzi Bowo kemarin mengadakan kunjungan kerja ke Bangkok. 5. Kelogisan Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh : 1. Waktu dan tempat kami persilahkan. Harusnya : Bapak Budi, kami persilahkan 2. Taufik hidayat menduduki juara pertama pertandingan bulu tangkis. Harusnya : Taufik Hidayat juara pertama pertandingan bulu tangkis. 6. Kepaduan kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu: a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat kalimat yang berpredikat pasif persona. c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: 1. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif) Harusnya : Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif) 2. Makalah ini membahas tentang Organ Tubuh Manusia. (tidak efektif) Harusnya : Makalah ini membahas Organ tubuh manusia. (efektif) 7. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). Contoh : 1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif). Harusnya : Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif). Sumber : Diambil dari berbagai sumber.